Budaya Korea Selatan : Kebudayaan Tradisional, Perilaku, Larangan

Budaya Di Korea Selatan

Budaya Korea Selatan – Korea Selatan atau biasa disebut dengan Korsel memiliki kebudayaan yang unik dan menjadi daya tarik turis. Kebudayaan tersebut banyak terekspos melalui drama korea yang mayoritas peminatnya dari masyarakat Indonesia.

Tidak banyak juga penikmat drakor menjadikan Korea Selatan sebagai destinasi wisata luar negeri yang wajib dikunjungi. Ketika Anda mengunjungi Korea Selatan, Anda harus menikmati kebudayaan tradisional dan mengetahui beberapa budaya masyarakatnya.

Untuk lebih jelas terkait kebudayaan tradisional, budaya perilaku, dan beberapa larangan di Korea Selatan, simak artikel berikut.

Kebudayaan Tradisional Negara Korea Selatan

Ada banyak kebudayaan tradisional Korea Selatan yang bisa Anda nikmati di negara ini, seperti rumah adat, tarian tradisional, bahasa, dan tempat bersejarahnya.

Rumah Adat Tradisional Hanok

Rumah Tradisional Korea Selatan

Korea Selatan memiliki warisan budaya yang kaya, salah satunya adalah rumah adat tradisional yang dikenal sebagai “hanok.” Hanok adalah rumah tradisional Korea yang dibangun dengan material alami seperti kayu dan batu.

Arsitektur hanok mencerminkan prinsip feng shui, dengan ruang-ruang yang disusun berdasarkan orientasi dan tata letak yang harmonis. Rumah-rumah adat ini merupakan warisan berharga yang mencerminkan keindahan dan keanggunan budaya Korea.

Tarian Tradisional Fan Dance

Tarian Tradisional Korea Selatan

Seni tari juga memainkan peran penting dalam kebudayaan Korea Selatan. Salah satu tarian tradisional yang terkenal adalah “fan dance” atau tarian kipas.

Tarian fan dance melibatkan gerakan yang indah dan grasi, diiringi oleh musik tradisional Korea. Tarian ini sering ditampilkan dalam berbagai acara budaya dan festival di seluruh negara.

Bahasa Korea atau Hangul

Bahasa Korea, atau Hangul, adalah aspek penting dari kebudayaan Korea Selatan. Hangul adalah aksara Korea yang dikembangkan oleh Raja Sejong pada abad ke-15.

Bahasa Hangul memiliki sistem penulisan yang unik dan fonetis, memudahkan masyarakat Korea Selatan dalam berkomunikasi. Pentingnya bahasa Korea tercermin dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam seni, sastra, dan media.

Tempat Bersejarah di Korsel

Korea Selatan kaya akan tempat bersejarah yang memperlihatkan kekayaan sejarah dan kebudayaan. Istana Gyeongbokgung di Seoul, Kuil Bulguksa di Gyeongju, dan Bukchon Hanok Village yang memamerkan rumah-rumah tradisional adalah beberapa contoh tempat bersejarah yang menarik dan penting bagi masyarakat Korea Selatan.

Budaya Perilaku Masyarakat Korea Selatan

Masyarakat Korea Selatan dikenal dengan berbagai perilaku khas yang mencerminkan nilai-nilai tradisional dan etika sosial. Beberapa perilaku masyarakat yang mencolok antara lain:

  • Hormat pada Orang Tua dan Otoritas: Menghormati orang tua dan mereka yang lebih tua adalah nilai yang sangat dijunjung tinggi di Korea Selatan. Banyak tindakan sehari-hari mencerminkan rasa hormat pada otoritas.
  • Etika Makan: Saat makan bersama, masyarakat Korea Selatan menunjukkan etika makan yang tinggi. Menggunakan sumpit dengan benar, menunggu orang yang lebih tua untuk mulai makan, dan tidak meninggalkan meja sebelum orang lain selesai makan adalah contoh etika makan yang dijunjung.
  • Kedisiplinan dan Kerja Keras: Masyarakat Korea Selatan dikenal dengan budaya kerja keras dan kedisiplinan tinggi. Pendidikan dan pekerjaan sering dianggap sebagai prioritas utama, dan nilai-nilai ini tercermin dalam pola perilaku sehari-hari.

Larangan di Negara Korea Selatan

Beberapa perilaku yang dilarang di Korea Selatan mencerminkan norma sosial dan nilai-nilai budaya yang dijaga dengan ketat. Beberapa larangan melibatkan:

  1. Merokok di Tempat Umum: Merokok di tempat umum, seperti restoran atau transportasi umum, dilarang di banyak wilayah. Pelanggaran dapat dikenai denda yang signifikan, mencapai hingga 100,000 won (KRW) atau kurang lebih setara dengan $90. Selain itu, pelanggaran berulang dapat mengakibatkan hukuman pidana dengan ancaman penjara hingga tiga bulan.
  2. Minum-minuman Keras di Tempat Umum: Konsumsi minuman keras di tempat umum terbatas. Beberapa area melarang pembawaan minuman keras ke luar dari toko alkohol atau bar. Pelanggaran dapat dikenai denda hingga 500,000 won (KRW) atau sekitar $450. Pelanggaran berat dapat mengakibatkan hukuman pidana penjara selama enam bulan.
  3. Tindakan Pelecehan Seksual: Pelecehan seksual dianggap sebagai pelanggaran serius. Hukuman bagi pelaku dapat mencakup hukuman penjara hingga satu tahun atau lebih, tergantung pada tingkat keparahan pelanggaran. Selain itu, denda yang signifikan juga dapat dijatuhkan sebagai hukuman tambahan.
  4. Membuang Sampah Sembarangan: Membuang sampah sembarangan di tempat umum dilarang dan dapat dikenai denda hingga 100,000 won (KRW) atau lebih, tergantung pada jenis sampah yang dibuang. Pelanggaran berulang dapat mengakibatkan hukuman pidana penjara hingga 30 hari.
  5. Tidak Menghormati Orang Tua: Tidak menghormati orang tua dianggap sebagai tindakan yang tidak patut. Ini mencakup perilaku tidak hormat di tempat umum atau di rumah. Meskipun tidak ada denda resmi yang terkait, pelanggaran serius dapat mengakibatkan hukuman pidana, terutama jika melibatkan tindakan kekerasan.

Penting untuk diingat bahwa aturan dan larangan dapat berubah, dan wisatawan atau pendatang baru disarankan untuk memahami norma-norma sosial Korea Selatan selama masa tinggal mereka di negara ini.

shopee website